RAHSIA MENJANA 5 ANGKA DENGAN SHOPPE!

Rahsia untuk menjana 5 angka sudah terbongkar Jika betul-betul serius untuk menjana pendapatan di Shopee, boleh tekan gambar di bawah:

Sabtu, 7 Januari 2017

5 Alasan Mengapa Liga Malaysia Lebih Menggiurkan berbanding Indonesia



Kuota Pemain Asing
Liga Malaysia menawarkan jumlah pemain asing lebih banyak dibanding liga lain di Asia Tenggara. Kompetisi profesional Malaysia terdiri dari Malaysia Super League sebagai kasta pertama dan Malaysia Premier League level kedua. Kendati berbeda level, kuota untuk pemain asing untuk kontestan dua kompetisi itu sama, yakni empat. Bandingkan dengan liga Vietnam yang hanya memakai tiga pemain asing untuk liga utama (V-1 League). Thailand jadi pilihan kedua dengan slot lima pemain asing untuk Thai Premier League.


Gaji Lebih Tinggi
Dibanding Indonesia, gaji untuk pemain asing di Malaysia lebih tinggi. Sebagai contoh, eks gelandang Arema Cronus, Gustavo Lopez mendapat kontrak Rp 3 miliar per musim. Di Arema, kontrak Gustavo berkisar Rp 1,5 miliar. Makan Konate juga dikabarkan mendapat nilai kontrak mencapai Rp 2,7 miliar, setelah sebelumnya di Persib Bandung berkisar Rp 1,3 miliar. Untuk pemain lokal, gambaran gaji seperti yang diraih Andik Vermansah di Selangor FA, yakni sekitar Rp 1,5 miliar.

Kontrak
Pemain dan pelatih yang sebelumnya bekerja di Indonesia merasakan sedikit perbedaan soal klub menghargai pihak yang dikontrak. Sebagai contoh, Rahmad Darmawan di PBDKT T-Team dikontrak dua tahun, dengan evaluasi tiap musim dan opsi perpanjangan bila mampu memenui target. Meski ada juga klub Malaysia yang terkena kasus menunggak gaji seperti Kelantan FA.


Fasilitas
Pada umumnya, pelatih dan pemain asing di Malaysia mendapat rumah (disewakan oleh manajemen klub), mobil, dan satu orang dari pengurus klub yang bertugas menemani pemain dan pelatih. Soal fasilitas memang agak mirip dengan klub Indonesia. Klub memiliki koki khusus, dokter tim yang berafiliasi dengan rumah sakit pemerintah atau perusahaan yang menyokong keuangan klub.

Kompetisi Stabil
Sepak bola Malaysia di level tim nasional memang sedang terpuruk. Tapi, kompetisi di sana sejauh ini masih stabil. Hal itu yang menyebabkan banyak eks pemain dan pelatih klub Indonesia merapat ke Malaysia. Para pemain dan pelatih punya banyak pilihan, yakni di 12 klub MSL dan 12 klub MPL. Hal itu dinilai lebih baik ketimbang Indonesia, meski memiliki belasan klub ISL dan puluhan klub Divisi Utama yang kini tak ada slot pemain asing.


Suporter Mulai Ramai
Satu dekade lalu, perbandingan Liga Indonesia dan Liga Malaysia dari sisi penonton sangat jauh. Hal itu pula yang membuat pemain asing memilih Indonesia ketimbang Malaysia. Apalagi, saat masih jadi Liga Indonesia, keuangan klub Indonesia masih stabil karena mendapat APBD. Eks gelandang Gresik United, Gustavo Chena bercerita sepinya penonton Liga Malaysia di Perlis FA pada medio 2000-an. Chena yang pernah merasakan euforia PSMS Medan memilih balik ke Indonesia. Sekarang, hampir semua klub baik MPL maupun MSL sudah memiliki basis pendukung yang besar. Beberapa klub besar seperti Selangor FA sudah memiliki kelompok ultras dengan atraksi khas mereka kala mendukung di stadion.

SUMBER : Bola.com, Jakarta